Sabtu, 18 Oktober 2008

Aku Hidup Terasing

note: tulisan ini saya ambil dari situs suara merdeka, atas ijin penulisnys saya masukan dalam blog ini.

Berdiri dan berbicara di depan umum bagiku adalah neraka. Aku menghindar dan terasing dari kehidupan sosial.

Aku tidak tahu sejak kapan mengalami ketidakwajaran ini. Mungkin ketika aku masih anak-anak. Aku memang seorang yang amat pemalu dan pendiam. Aku berasal dari keluarga pas-pasan yang hampir semua anggota keluargaku pemalu dan pendiam. Aku pun mewarisi hal yang sama, bahkan dengan kadar yang lebih hebat.

Kupikir, rasa malu dan diamku adalah sesuatu yang wajar, bahkan merupakan sesuatu hal yang langka dan pantas dibanggakan. Kupikir, jarang ada orang yang pendiam dan tidak cerewet. Akan tetapi, lama-lama aku merasa tidak menyukai keadaanku sendiri. Aku mulai merasa bahwa aku sangat kuper, bodoh dan hina. Aku tidak bisa bergaul, aku tidak mempunyai teman. Apalagi, aku ini pendek, jelek, hitam, tidak ada sesuatu yang menarik sedikitpun padaku. Karena itu, aku selalu merasa tidak nyaman jika berada dengan orang lain, bahkan keluarga sendiri. Aku merasa mereka selalu melihat ke arahku, padahal aku tahu itu hanya perasaanku saja. Aku tidak pernah bisa tampil di depan umum. Aku selalu gemetar dan deg-degan, jika tampil di depan orang ataupun menghadapi situasi sosial seperti berbicara dengan orang, bertemu dengan orang. Aku juga tidak berani menatap mata orang yang berbicara denganku.

Aku benar-benar merasa sangat menderita karena aku tidak bisa melakukan apa yang aku inginkan karena perasaan yang selalu menghalangiku itu. Aku merasa kalau aku adalah orang yang paling menderita di dunia ini, aku sendiri, tidak ada orang yang mengerti dan menemaniku. Tuhan benar-benar tidak adil! Sering terbersit keinginan untuk mengakhiri hidup ini, namun aku tetap bertahan demi keluargaku dan demi pertanggungjawabnku pada Allah di akhirat nanti.

Aku mencoba tersenyum dan menghibur diri atas perlakuan orang-orang yang sering membuat hatiku sakit. Aku tahu, mereka tidak bermaksud menyakitiku. Tetapi dengan mereka mengatakan kalau aku seorang pendiam, dengan mereka tidak mau bergaul denganku, walaupun mereka tidak menunjukkan secara eksplisit, tapi aku tahu itu sungguh sangat menyakitiku.

Aku takut menghadapi masa depanku, apalagi aku adalah seorang mahasiswi akuntansi yang pasti akan berhubungan dunia bisnis yang banyak bertemu dengan orang dan memerlukan tampil di depan. Aku benar-benar merasa stress, depresi, tidak hidup, bahkan hampir gila.

Setelah aku mencari tahu di internet, ada gangguan jiwa yang sesuai gejalanya denganku. Ternyata itu adalah phobia sosial atau social anxiety. Aku telah mencoba berobat ke psikolog, tepatnya berkonsultasi, tetapi hasilnya nihil. Aku juga telah mencoba ke therapist, namun aku masih belum bisa sembuh karena terbentur biaya. Karena harus menjalani terapi dalam beberapa sesi. Untuk "sembuh" ternyata aku butuh lebih dari keinginan saja, harus didukung dana. Apa yang harus aku lakukan. Aku nyaris putus asa, sangat-sangat kehilangan harapan, seolah hidupku tanpa cahaya.

Aku hanya berharap, suatu saat nanti aku bisa menjadi orang yang normal, menikmati nyamannya hidup tanpa fobia. Aku berharap ada keajaiban, ada dermawan yang mau mengulurkan tangannya untuk membantuku. Kalaupun impianku tidak terwujud, aku tetap seperti ini sampai akhir hidupku, aku hanya bisa pasrah. Tapi, selama hidup, aku akan terus berusaha. Aku yakin, Allah akan selalu mendengar harapan hambanya.

Jeritan hati Scorpion Girl di Semarang

3 komentar:

divathe mengatakan...

ini tentang nisa kan?

eehhmm,,,,belom pernah kenal langsung si..tapi dah sering denger namanya.

yang semangat aja ya bu....
dimana2 yang namanya pobia kan berarti takut sama sesuatu....meskipun berbeda2 objectnya tapi perasaan dan ketakutan yang dirasakan kan tetap sama kaya yang lain...jadi ga ada yang lebih susah atau lebih gampang untuk disembuhkan satu sama lain.
yg penting percaya aja kalo ga ada yang ga mungkin buat Tuhan, jadi tetep semangat yo!!! ^o^

yoez mengatakan...

Nisa ya....
aku dah baca jg ceritamu....
tetep semangat ya...never give up aja dech...

may mengatakan...

hai, salam kenal. postingnya kayaknya dah lama, gimana kondisinya sekarang, baikan, tetap, atau malah lebih berat. kalau boleh saya ingin tahu kabarnya. trims.